Program Cek Kesehatan Gratis di Sekolah (CKG Sekolah) resmi dimulai pada Senin, 4 Agustus 2025, di mana peluncuran program ini dilakukan secara serentak di 12 sekolah dan disambut dengan antusias oleh siswa. Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Komunikasi Kantor Komunikasi Kepresidenan/Presidential Communication Office (PCO), Fritz Edward Siregar, menjelaskan bahwa CKG Sekolah merupakan bagian dari upaya membangun generasi emas yang telah dimulai sejak Februari 2025. Program CKG ini menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan mencetak generasi emas. Kepala Staf Kepresidenan Letnan Jenderal (Purn) Anto Mukti (AM) Putranto juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengajak anak-anak untuk mengikuti cek kesehatan, terutama saat pemerintah menyediakan layanan ini secara gratis dan bahkan memberikan jemput bola sampai ke sekolah. Pelaksanaan CKG Sekolah di MIN 8 Jakarta Selatan melibatkan 617 siswa yang diperiksa oleh 30 petugas kesehatan dari Puskesmas setempat. Terdapat 13 jenis pemeriksaan kesehatan yang dilakukan, termasuk pemeriksaan status gizi, tekanan darah, dan kesehatan reproduksi.
Program CKG ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah dalam mencapai 60 juta penerima manfaat pada tahun 2025, dengan harapan dapat mencakup seluruh rakyat Indonesia secara bertahap di masa depan. Selain itu, implementasi CKG dilakukan melalui berbagai lembaga kesehatan, termasuk Puskesmas, Posyandu, sekolah, klinik BPJS, kantor, komunitas, serta platform digital seperti SATUSEHAT Mobile dan WhatsApp Kemenkes. Hingga Juli 2025, lebih dari 15 juta warga telah memperoleh manfaat dari program CKG. Program ini juga telah menyasar lebih dari 53 juta siswa dari SD hingga SMA di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari Asta Cita dan transformasi sistem kesehatan nasional.
