Pemerintah Indonesia memberikan tanggapan terhadap permintaan Satria Kumbara, mantan prajurit Marinir TNI AL, untuk kembali ke Indonesia setelah bergabung dengan militer Rusia. Istana menyatakan bahwa pemerintah sedang mencari solusi terbaik untuk Satria dan telah melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga dalam koordinasi intensif. Langkah ini melibatkan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Imigrasi, serta Kementerian Hukum dan HAM.
Proses penanganan tidak hanya melibatkan kementerian sipil, tetapi juga melibatkan TNI, terutama TNI Angkatan Laut di mana Satria pernah berdinas. Permintaan Satria untuk pulang ke Tanah Air muncul setelah video permohonan dirinya tersebar di media sosial. Dalam video tersebut, Satria mengekspresikan penyesalan atas kontrak yang ditandatanganinya dengan Kementerian Pertahanan Rusia yang berdampak pada pencabutan status kewarganegaraannya.
Pemerintah saat ini sedang mempertimbangkan langkah hukum dan diplomatik yang terbaik, sambil memastikan bahwa proses tersebut berjalan sesuai dengan aturan. Video yang muncul dari akun TikTok yang diduga milik Satria telah mengejutkan publik. Pemerintah melakukan koordinasi lintas lembaga untuk menemukan jalan keluar yang terbaik bagi Satria dalam kasus ini.
