BNPB melaporkan adanya rumah yang roboh dan tiga rumah rusak ringan di sekitar pusat gempa Poso, Sulawesi Tengah. Awalnya, gempa ini tercatat dengan magnitudo 6,0, namun setelah diperbarui, magnitudo resmi menjadi M 5,7. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa guncangan gempa dirasakan kuat oleh masyarakat di sekitar pusat gempa, menyebabkan kepanikan di beberapa tempat seperti RSUD Poso dan RS Sinar Kasih Tentena.
Akibat guncangan ini, pasien dan keluarga dievakuasi dari bangunan tersebut. Beberapa kecamatan yang terdampak meliputi Pamona Tenggara, Pamona Selatan, Pamona Barat, Pamona Puselemba, dan Pamona Timur. Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Poso telah dikirim ke lokasi terdampak seperti sekitar Danau Poso untuk melakukan asesmen, verifikasi dampak kerusakan, dan pengumpulan data di lapangan.
BNPB mengimbau masyarakat yang terkena dampak gempa untuk tetap tenang namun waspada, serta tidak berpegang pada informasi yang belum terverifikasi, terutama yang beredar di media sosial. Selain itu, warga diminta untuk tidak memasuki bangunan yang mengalami keretakan atau kerusakan struktural akibat gempa, hingga dinyatakan aman oleh petugas berwenang.
Meskipun belum ada laporan korban jiwa, proses pendataan masih berlangsung karena kendala pemadaman listrik dan gangguan jaringan komunikasi di beberapa wilayah. BMKG mencatat terjadi 11 kali gempa susulan setelah gempa utama, namun hasil analisis menyatakan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Gempa ini tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas sesar aktif di Zona Sesar Poso.