Telegram telah terhubung ke DeFi Ethereum melalui peluncuran mainnet TAC (TON Applications Chain), membuka berbagai manfaat bagi kedua platform. Dengan akses ke protokol keuangan terdesentralisasi berbasis Ethereum, Telegram memungkinkan pengguna untuk terhubung langsung dengan TON dan Telegram. Langkah ini penting untuk memungkinkan pengguna berinteraksi dengan DeFi secara nyaman, dengan Telegram sekarang juga menawarkan layanan finansial terdesentralisasi.
Awal tahun 2025, Telegram memutuskan bahwa seluruh Mini App di platformnya harus menggunakan jaringan TON. Meskipun ini awalnya menimbulkan perdebatan, kehadiran TAC memudahkan pengembang untuk mengintegrasikan aplikasi ke Telegram dan TON tanpa hambatan. TAC, yang diperkenalkan pada Juli 2024 sebagai jaringan Layer-1, dirancang untuk menghubungkan Ethereum dengan TON dan Telegram, dengan tokennya sendiri dalam bentuk jetton.
TAC adalah hasil pengembangan tim independen dan memiliki tujuan membawa DeFi ke arus utama dengan menghubungkan DAps Ethereum ke Telegram. Terhubungnya Telegram ke DeFi Ethereum membawa banyak manfaat, seperti memudahkan akses pengguna ke DeFi tanpa harus berpindah aplikasi, meningkatkan basis pengguna DeFi dengan memperkenalkan layanan keuangan terdesentralisasi kepada pengguna Telegram, memberikan inovasi lebih lanjut pada platform, meningkatkan likuiditas, dan memungkinkan bot trading kripto terhubung ke berbagai bursa. Kabar ini tentu menggembirakan banyak pihak dengan adanya manfaat yang terbuka bagi kedua platform dan penggunanya.
