spot_img

Prabowo Subianto

Efek Negatif Jika Matikan Mesin Motor Matic dengan Standar

Saat ini, kebanyakan motor dilengkapi dengan fitur Side Stand Switch yang berfungsi untuk melindungi mesin dan memberikan keamanan tambahan saat standar samping diturunkan. Namun,...
HomePolitikPentingnya Peran Pemuka Agama dalam Meningkatkan Kesadaran Ekologis

Pentingnya Peran Pemuka Agama dalam Meningkatkan Kesadaran Ekologis

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong semua pemuka agama di Indonesia untuk turut serta dalam upaya membangun kesadaran ekologis di tengah masyarakat, mengingat pentingnya krisis iklim yang sedang dihadapi. Ketua MUI Bidang Kesehatan dan Lingkungan, Sodikun, menekankan bahwa pelestarian lingkungan bukan hanya sekedar tindakan, melainkan sebuah ibadah. Menjaga hutan dan alam berarti juga menjaga kehidupan generasi mendatang.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam pembekalan pemuka agama yang dilaksanakan oleh Interfaith Rainforest Initiative (IRI) Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LPLH SDA) MUI. Dalam kegiatan ini, tema yang diangkat adalah ‘Memadukan Sains dan Spiritualitas: Peran Pemuka Agama dalam Perlindungan Hutan dan Masyarakat Adat’. Program ini direncanakan akan dilakukan di berbagai majelis agama di Indonesia.

Sodikun menyoroti bahwa masalah lingkungan merupakan isu universal yang memiliki dampak luas pada kehidupan manusia. Oleh karena itu, menjaga alam sejalan dengan ajaran agama yang melarang kerusakan di bumi. Ia berharap agar pemuka agama dapat menjadi agen perubahan yang mampu membangkitkan kesadaran lingkungan di masyarakat.

Selain itu, Fasilitator Nasional IRI Indonesia, Hayu Prabowo juga menekankan pentingnya peran pemuka agama dalam menghadapi tantangan kerusakan hutan tropis dan krisis iklim. Ia menegaskan bahwa dengan adanya suara moral yang kuat dari pemuka agama, perubahan perilaku dalam menjaga lingkungan dapat lebih diwujudkan.

Krisis lingkungan telah menyebabkan meningkatnya bencana hidrometeorologi di Indonesia, seperti banjir, kekeringan, longsor, dan badai. Lebih dari 95 persen bencana di Indonesia berkaitan langsung dengan krisis iklim yang dipengaruhi oleh deforestasi dan degradasi hutan. Oleh karena itu, gerakan lintas agama ini bertujuan untuk memperkuat konservasi berbasis kearifan lokal dan membangun kehidupan berkelanjutan.

Di sisi lain, Deputi Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Erasmus Cahyadi, menyoroti diskriminasi yang masih dialami oleh masyarakat adat di Indonesia. Ia memperjelas bahwa RUU Masyarakat Adat menjadi solusi penting untuk memastikan hak-hak masyarakat adat sebagai hak asasi manusia diakui dan dilindungi.

Dengan begitu, campur tangan dan partisipasi pemuka agama serta masyarakat adat di Indonesia diharapkan mampu menciptakan perubahan positif dalam menjaga lingkungan dan mewujudkan keadilan bagi semua pihak.

Source link