Usulan pemekaran wilayah Provinsi Jawa Barat menjadi lima provinsi baru kembali mencuat dan mendapat respons dingin dari beberapa pihak, termasuk dari penulis kenamaan Indonesia, Tere Liye. Melalui akun Facebook-nya, Tere Liye secara tegas mengkritik usulan tersebut. Dia menyebut bahwa di Vietnam, mereka menggabungkan 63 provinsi/kota menjadi 34 untuk efisiensi, sementara di Indonesia malah ada usulan pecah 1 provinsi menjadi 5 yang dianggapnya tanpa alasan yang jelas. Menurutnya, pemisahan seperti itu sama dengan kurang kerjaan.
Tere Liye juga berpendapat bahwa jika pemekaran wilayah dilakukan di Papua karena jarak dan transportasi yang terbatas, itu bisa dimengerti. Namun, jika daerah seperti Depok dipisah dari Bekasi, menurutnya itu tidak masuk akal. Kritik pedasnya mengenai ide pemekaran ini juga mencakup pandangannya tentang peningkatan jumlah jabatan dan anggaran yang bocor akibat pemecahan wilayah.
Dia menegaskan bahwa pola pikir yang menghasilkan usulan pemekaran seperti ini hanya akan merugikan rakyat, dan menurutnya, jika keadaan terus seperti ini, Indonesia dapat dilewati oleh Vietnam dalam hal GDP per kapita dalam beberapa tahun ke depan. Meskipun wacana pemekaran Jawa Barat telah dibahas di DPRD Provinsi Jabar, proses tersebut diprediksi akan memakan waktu yang panjang sebelum tahap realisasi benar-benar tercapai.