Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya terhadap kesehatan masyarakat melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), memastikan bahwa setiap warga negara mendapat layanan kesehatan yang terjamin sesuai dengan Pasal 28H dan 34 UUD 1945. Hingga Juni 2025, 8 juta warga Indonesia telah berpartisipasi dalam program tersebut, dengan target mencapai 280 juta warga dalam lima tahun. Program ini dianggap sebagai salah satu pemeriksaan kesehatan terbesar di dunia dengan alokasi anggaran mencapai Rp4,7 triliun dari APBN 2025. Staf Ahli Senior Kantor Komunikasi Presiden (KPC), Prita Laura, menyatakan bahwa anggaran ini setara dengan dana infrastruktur penting di negara maju. Program CKG juga sangat penting dalam mendeteksi penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, stroke, dan gagal ginjal yang menyebabkan lebih dari 500.000 kematian setiap tahunnya. Dalam empat bulan peluncurannya, program ini berhasil mencapai lebih dari 8,2 juta warga Indonesia di 9.552 pusat kesehatan di 38 provinsi, mengungkapkan tiga masalah kesehatan utama: hipertensi, diabetes, dan masalah kesehatan gigi dan mulut. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, hipertensi, diabetes, dan obesitas merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Dengan semangat SATU KESEHATAN, KESEHATAN UNTUK SEMUA, program CKG ini diharapkan dapat menyelamatkan nyawa, menjaga produktivitas, dan mengurangi beban finansial bagi keluarga dan negara, sejalan dengan praktik terbaik global di negara-negara maju.
