Mantan Ketua DPRD Jawa Timur sekaligus mantan Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Kusnadi membantah kabar yang menyebutnya hilang setelah dibawa tiga orang tak dikenal ke Madura. Kusnadi memberikan klarifikasi kepada Polsek Balongbendo, Sidoarjo setelah anaknya, Teddy Kusdita menemukannya di Bangkalan, Madura. Teddy mengatakan bahwa ayahnya seperti orang linglung tiba-tiba muncul di Madura. Namun, Kusnadi dengan tegas membantah diculik, melarikan diri, atau dianiaya. Menurutnya, di Madura dia diberi makan sate dan gulai saat perayaan Iduladha.
Kusnadi mengungkapkan bahwa kedatangannya ke Madura adalah untuk menemani temannya yang tengah melakukan survei bisnis dan mengunjungi pondok pesantren. Dia merasa bosan tinggal sendirian di peternakan ayamnya di Sidoarjo setelah tak aktif di DPRD Jawa Timur. Kusnadi juga menyebut bahwa teman-temannya dari Madura sedang melakukan survei di peternakannya dan kemudian mengajaknya pulang ke Madura untuk merayakan lebaran.
Meskipun tidak memberitahu keluarganya sebelum pergi ke Madura, Kusnadi akhirnya kembali bersama mereka. Kondisinya dalam keadaan sehat dan telah mencabut laporannya di Polsek Balongbendo. Kusnadi juga menyatakan bahwa ponselnya tertinggal di mobil temannya, membuatnya sulit dihubungi keluarga. Akhirnya, pihak kepolisian menyatakan bahwa Kusnadi telah ditemukan dalam keadaan sehat, dan laporan polisi dicabut.
Sebagai informasi tambahan, Kusnadi sedang tersangkut kasus korupsi terkait pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat dari APBD Pemprov Jawa Timur 2019-2022. Hal ini terkait dengan perkara yang melibatkan mantan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak. KPK telah menetapkan 21 tersangka dalam kasus ini, termasuk Kusnadi.
