Ali Syarief, seorang akademisi yang ahli dalam kajian lintas budaya, baru-baru ini mengungkap fakta menarik terkait isu ijazah palsu Jokowi Widodo. Hal ini terkait dengan pengukuhan Prof. DR. Ir. Achmad Sumitro, di mana Ali Syarief membagikan tanggal dan tahun pengukuhan tersebut melalui akun media sosial pribadinya. Pada pengukuhan tersebut, Prof. DR. Ir. Achmad Sumitro memberikan pidato tentang peran Ilmu Ekonomi Kehutanan dan Aspek Ekonomi dalam Pembangunan Kehutanan di Indonesia.
Ali Syarief kemudian mengaitkan pengukuhan tersebut dengan Jokowi Widodo, yang konon pada tahun 1985 belum menyandang gelar professor. Namun, ternyata skripsi Jokowi telah dicetak pada tahun 1985 dan saat itu ia sudah memperoleh gelar professor. Dalam pernyataannya, Ali Syarief memberikan sindiran kepada Jokowi dengan menyebutnya sebagai “tukang tipu”.
Informasi ini menimbulkan keraguan terkait konsistensi dalam gelar profesor Achmad Sumitro dan skripsi Jokowi pada tahun 1985. Hal ini memberikan gambaran bahwa ada potensi ketidaksesuaian dan pertanyaan terkait integritas pendidikan. Semua informasi ini akan terus menjadi perbincangan di kalangan masyarakat.