Keluarga mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, telah mengajukan permintaan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membentuk tim pencari fakta terkait hilangnya Tomi. Permintaan tersebut disampaikan saat keluarga Tomi mengunjungi Gedung Bareskrim Polri pada Rabu (14/5). Adik kandung Tomi, Monterry Marbun, berharap tim pencari fakta independen dapat melakukan pemeriksaan terhadap Kapolres dan anggota Polres Teluk Bintuni terkait kejadian tersebut.
Monterry menegaskan bahwa keluarga masih belum menerima hasil dari Biro Paminal yang seharusnya telah membentuk tim pencari fakta yang turun ke Teluk Bintuni. Dia mendesak Mabes Polri untuk mengungkapkan secara transparan kasus ini dan menyatakan ketidakpuasan terhadap operasi pencarian yang dilakukan sejak 20 April lalu. Monterry menyebut bahwa pencarian tidak dilakukan di titik terakhir hilangnya Tomi di Sungai Rawara, Distrik Moskona Barat, dan bahwa olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan di lokasi yang berjarak 8 kilometer dari titik hanyutnya Tomi.
Polda Papua Barat secara resmi telah menutup operasi pencarian terhadap Iptu Tomi yang diumumkan pada Kamis (1/5). Operasi SAR terhadap Iptu Tomi Samuel Marbun diakhiri dengan penjelasan bahwa upaya pencarian telah dilakukan dengan maksimal namun belum membuahkan hasil yang diharapkan. Meskipun mengalami sejumlah kendala seperti cuaca ekstrem, keterbatasan akses komunikasi, dan ancaman binatang buas, upaya pencarian tetap dilakukan dengan komitmen dan semangat kemanusiaan. Seluruh informasi baru yang diterima akan tetap ditindaklanjuti.
