Gubernur Bali I Wayan Koster telah mengumumkan bahwa pemerintahannya akan menolak organisasi masyarakat Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya jika berusaha mendaftar di Pulau Dewata. Keputusan ini diambil setelah GRIB Jaya menjadi sorotan publik karena beberapa anggotanya terlibat dalam kasus pembakaran mobil polisi di Depok dan pemimpin ormas tersebut yang dianggap kontroversial, Hercules. Koster menjelaskan bahwa kebebasan berkumpul tidak berarti tanpa aturan, dan negara perlu mengatur agar lebih tertib, kondusif, dan mendukung pembangunan bangsa. Ormas yang belum terdaftar di pemerintah daerah tidak akan diakui dan tidak boleh beroperasi di Bali. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bali juga mengonfirmasi bahwa GRIB Jaya Bali belum terdaftar secara resmi, sementara sebanyak 298 ormas telah terdaftar di Bali. Meskipun kehadiran GRIB Jaya di Bali sempat dikaitkan dengan Partai Gerindra, Sekretaris DPD Partai Gerindra Bali, Kadek Rambo Budi Prasetya, membantah klaim tersebut dengan tegas.