Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, telah mengajukan diri sebagai penjamin kebebasan mahasiswi ITB inisial SSS yang sedang ditahan oleh Bareskrim Polri terkait kasus meme Presiden Prabowo dan Jokowi. Pernyataan ini disampaikan oleh Habib saat dikonfirmasi oleh CNNIndonesia.com. Kemudian, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, juga mengonfirmasi penangkapan dan penahanan SSS terkait pelanggaran UU ITE terkait penyebaran konten asusila tersebut.
Habib belum memberikan rincian mengenai alasan di balik keinginannya menjadi penjamin untuk mahasiswi ITB tersebut. Di sisi lain, pihak ITB membela SSS dengan menyebut bahwa orang tua mahasiswi itu telah meminta maaf atas kasus yang menimpa anaknya. ITB menyatakan harapannya agar proses yang menimpa SSS lebih berfokus pada pembinaan ketimbang penindakan hukum. Sekaligus, ITB juga menyetujui pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, yang lebih menekankan pembinaan daripada langkah hukum terhadap SSS.
Hasan juga memberikan klarifikasi bahwa Presiden Prabowo tidak pernah melaporkan SSS terkait kasus meme tersebut. Dalam konteks ini, pemerintah lebih cenderung untuk memberikan pembinaan kepada generasi muda yang telah terlanjur melakukan kesalahan. Semangat positif dari generasi muda harus diarahkan dengan baik, seperti yang disampaikan Hasan di kawasan Jakarta Pusat.
