Sebuah rekaman video yang menampilkan seorang dokter di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, diduga menolak seorang pasien telah menjadi viral di media sosial. Hal ini mengakibatkan pihak Unhas segera membentuk tim internal untuk melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut. Universitas menyatakan bahwa kasus ini bisa merusak reputasi RSP Unhas yang baru saja menerima akreditasi sebagai rumah sakit paripurna, sehingga perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kepala Bidang Humas Kantor Sekretariat Rektor Unhas, Ishaq Rahman, menyatakan bahwa tim internal rumah sakit akan melakukan somasi terhadap individu yang merekam dan mengunggah video tersebut. Ia menegaskan bahwa video tersebut tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya, dan pasien yang ditolak adalah seorang pasien rawat jalan dengan jadwal pemeriksaan tertentu.
Insiden ini terjadi ketika pasien tersebut dibawa ke IGD pada Senin sekitar pukul 21.30 WITA, namun ruang IGD sedang penuh dan ada pasien lain yang sedang dirawat. Dokter yang menangani pasien menjelaskan situasi tersebut kepada seorang lelaki yang kemudian merekam kejadian tersebut dan menimbulkan kontroversi. Pihak Unhas dan Rumah Sakit Unhas menganggap kejadian ini memalukan dan berpotensi merusak kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas kesehatan tersebut.
Saat ini, tim internal sedang melakukan investigasi lebih lanjut dan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit serta tim hukum untuk menangani masalah ini dengan tepat. Demikianlah situasi yang sedang dihadapi oleh Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Makassar terkait video viral dokter yang diduga menolak pasien tersebut.