Gubernur Lemhannas, Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa ia tidak sependapat dengan kebijakan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi terkait sekolah militer bagi siswa bermasalah. Menurutnya, pendekatan pembinaan terhadap anak haruslah disesuaikan dengan tahap perkembangan mereka. Ace menilai bahwa ada berbagai cara lain yang dapat dilakukan untuk membina siswa daripada mengirim mereka ke barak militer. Ia lebih cenderung untuk mengirimkan anak bermasalah ke lembaga pendidikan yang bersifat religius atau pondok pesantren. Sebelumnya, Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, mengungkapkan rencananya untuk “menyekolahkan” siswa nakal ke barak militer selama enam bulan hingga satu tahun untuk mendidik dan membina mereka. Ace menilai bahwa pendekatan yang lebih sesuai dengan kondisi anak adalah melalui pendidikan di pesantren atau dengan pendidikan khusus.