Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) berkomitmen untuk segera menginisiasi pembahasan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga setelah peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day pada 1 Mei 2025. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan hal ini setelah menerima kunjungan serikat buruh di kompleks parlemen pada hari Rabu (30/4). Menurut Dasco, RUU PPRT akan dianggap sebagai sebuah hadiah bagi para pekerja.
Dasco juga menyampaikan bahwa ini merupakan suatu bentuk apresiasi dari DPR RI kepada kaum pekerja setelah melakukan pembahasan yang intensif dengan para pimpinan DPR, termasuk Ketua DPR Puan Maharani. Dia menegaskan bahwa setelah perayaan May Day, DPR akan segera memulai proses pembahasan RUU PPRT sebagai tindakan konkret untuk mendukung kepentingan para pekerja.
Pertemuan antara DPR dan serikat buruh pada kesempatan tersebut juga disepakati untuk menjalin kerja sama yang erat guna menjaga stabilitas ekonomi di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu. Said Iqbal, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), mengapresiasi rencana DPR dalam membahas RUU PPRT yang telah dinanti selama 20 tahun. Ia juga menyatakan kegembiraannya bahwa perayaan May Day akan dihadiri oleh Presiden Prabowo dan sekitar 200 ribu buruh dari berbagai serikat pekerja.
Iqbal menyoroti enam isu utama yang akan diangkat dalam perayaan May Day kali ini, termasuk penghapusan sistem outsourcing, tuntutan upah layak, pembentukan Satgas PHK, pengesahan RUU PPRT, pengesahan RUU Perampasan Aset, dan ratifikasi Konvensi ILO Nomor 188 tentang perlindungan buruh perikanan. Prabowo dijadwalkan untuk menyampaikan pandangannya dalam acara tersebut, yang diharapkan dapat mendukung aspirasi serta kebutuhan para buruh di Indonesia.
