spot_img

Prabowo Subianto

Efek Negatif Jika Matikan Mesin Motor Matic dengan Standar

Saat ini, kebanyakan motor dilengkapi dengan fitur Side Stand Switch yang berfungsi untuk melindungi mesin dan memberikan keamanan tambahan saat standar samping diturunkan. Namun,...
HomePolitikGunung Lewotobi Erupsi: Semburan Abu 4 Km dan Dentuman Keras

Gunung Lewotobi Erupsi: Semburan Abu 4 Km dan Dentuman Keras

Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, meletus pada Minggu malam. Letusan terjadi pada pukul 21.15 WITA dengan semburan abu vulkanik mencapai 4 kilometer di atas puncak dan disertai dentuman besar. Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Herman Yosef mengonfirmasi letusan tersebut dalam laporan tertulis yang dikeluarkan oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA).

Menurut Herman Yosef, saat letusan terjadi, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sekitar 1 menit 4 detik. Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki juga disertai dentuman keras yang terdengar hingga Kota Larantuka.

Gunung Lewotobi Laki-laki, yang terletak di Desa Nurabelen, Kecamatan Ilebura dengan tinggi 1.584 meter di atas permukaan laut, saat ini berstatus siaga atau level III. Sebagai tindakan pencegahan, PPGA merekomendasikan agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Selain itu, masyarakat yang terdampak hujan abu akibat erupsi diminta untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut.

Herman juga meminta masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, dan tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya. PPGA juga mengimbau pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan petugas PPGA setempat atau ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi di Bandung. Hingga saat ini, BPBD Flores Timur belum memberikan keterangan resmi mengenai dampak letusan Gunung Lewotobi Laki-laki yang terjadi pada Minggu malam.

Source link