Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan angka kemiskinan menjadi kurang dari 5 persen pada tahun 2029, menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Prabowo Subianto. Agus Jabo dari Kementerian Sosial menyatakan pentingnya kolaborasi antara pihak pemerintah, lembaga lain, dan perguruan tinggi untuk mencapai target tersebut. Target lebih ambisius juga ditetapkan untuk menghilangkan kemiskinan ekstrem menjadi 0 persen pada tahun 2026. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui lembaga pengabdian masyarakat di kampus-kampus yang dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat langsung.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Banten termasuk dalam delapan provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia. Program seperti Sekolah Rakyat dan Koperasi Desa Merah Putih diluncurkan sebagai strategi untuk memotong rantai kemiskinan dan menciptakan kemandirian masyarakat. Rencana ini didukung oleh penggunaan data tunggal sosial ekonomi nasional (DTSEN) yang disusun oleh BPS untuk mengidentifikasi masyarakat miskin dan ekstrem miskin. Kolaborasi antar lembaga dan inisiatif seperti sekolah rakyat diharapkan dapat membawa perubahan positif pada tingkat kemiskinan di Indonesia.