Berdasarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, telah dipetakan sejumlah wilayah yang rentan terhadap bencana hidrometeorologi menjelang Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah. Informasi dari BMKG menunjukkan potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi akan meningkat seiring dengan mendekati perayaan lebaran. Bentuk bencana hidrometeorologi ini seperti banjir dan longsor, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi jalur mudik yang rentan terhadap longsor. Meskipun cuaca ekstrem tidak diperkirakan akan melanda Jawa Timur saat lebaran, namun BPBD tetap memetakan wilayah-wilayah yang rawan terhadap bencana tersebut.
Beberapa wilayah yang menjadi perhatian dalam pemantauan bencana antara lain kawasan Mataraman, seperti Trenggalek, Magetan, dan Pacitan, serta wilayah Sidoarjo, Malang Raya, dan Pantai Selatan. Selain itu, wilayah Tapal Kuda, seperti Bondowoso dan Situbondo, juga menjadi fokus pemantauan. Sebaliknya, wilayah Madura dan sisi utara Jawa Timur diprediksi dalam kondisi relatif aman. BPBD Jawa Timur telah menyiagakan 15-20 personel Tim Reaksi Cepat (TRC) yang akan memantau selama 24 jam di kantor BPBD. Mereka akan berjaga secara bergantian dalam dua shift untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi bencana.
Selain menyiapkan personel, BPBD Jawa Timur juga memastikan ketersediaan logistik untuk mendukung penanganan bencana dan terus berkoordinasi dengan lembaga lain seperti Dinas Sosial dan Dinas Perhubungan. Masyarakat dan media juga diharapkan dapat berperan aktif dalam memberikan informasi terkait bencana yang terjadi. BPBD Jawa Timur juga menyediakan layanan melalui call center 117 atau nomor WhatsApp posko BPBD 0813-3200-9050 untuk melaporkan kejadian bencana yang belum terpantau. Meskipun tidak mendirikan posko khusus di beberapa wilayah, posko pusat BPBD Jawa Timur tetap melakukan pemantauan dan koordinasi 24 jam. Semua BPBD di kabupaten/kota juga telah disiagakan untuk menghadapi potensi bencana seperti longsor dan banjir.