Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa TNI dan Polri tetap solid pasca penyerangan di Polres Tarakan, Kalimantan Utara. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sigit di Akademi Militer (Akmil) Magelang, menegaskan bahwa Pangdam dan Kapolda telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam mengatasi situasi tersebut. Meskipun terjadi penyerangan, Sigit meyakinkan bahwa hubungan baik antara TNI dan Polri tetap terjaga dan tidak terganggu.
Selain itu, Sigit juga mengimbau seluruh pihak untuk terus menjaga solidaritas dan sinergitas antara TNI dan Polri. Menurutnya, kerja sama antara kedua institusi ini telah terjalin dengan baik dalam berbagai program serta tugas di lapangan. Ia menekankan pentingnya untuk terus memperkuat sinergitas ini di berbagai sektor agar dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi negara.
Insiden penyerangan di Mapolres Tarakan terjadi setelah pengeroyokan terhadap seorang anggota Yonif 614/RJP oleh personel Polres Tarakan. Meskipun terdapat kerusakan saat anggota Yonif 614/RJP mencari lima anggota Polres yang diduga terlibat, Rudy Rachmat Nugraha dari Pangdam VI/Mulawarman menyatakan bahwa mediasi telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam situasi tersebut, ia menekankan pentingnya untuk terus menjaga dan meningkatkan sinergitas antara TNI dan Polri agar dapat mengatasi masalah dengan lebih efektif di masa mendatang.