Tanah longsor di Desa Sisundung, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatra Utara telah menewaskan dua korban jiwa. Pasangan suami istri terjebak dalam timbunan material longsor yang menimpa rumah mereka pada Sabtu pukul 18.00 WIB. Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengatakan kedua korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh tim gabungan sekitar pukul 21.30 WIB. Kejadian tanah longsor ini dipicu oleh hujan intensitas tinggi yang terus mengguyur wilayah tersebut dalam waktu lama, merusak dua unit rumah warga yang berdekatan dengan tebing yang tertimbun material longsor. Tim penanggulangan bencana setempat akan melanjutkan proses pembersihan lingkungan hari ini.
Dalam musim hujan seperti saat ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Masyarakat di wilayah perbukitan atau dekat tebing diminta untuk memperhatikan tanda-tanda terjadinya tanah longsor seperti retakan di lereng sejajar dengan tebing, air sumur berubah keruh, pepohonan atau tiang tampak miring, dan kerikil berjatuhan dari tebing. Jika hujan intensitas tinggi terjadi lebih dari satu jam, sebaiknya warga segera mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman. Tindakan pencegahan ini diharapkan dapat mengurangi risiko korban jiwa akibat bencana tanah longsor.