Seorang mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan inisial NZ dilaporkan mengalami kekerasan dari aparat saat mengikuti aksi ‘Indonesia Gelap’ di depan Gedung DPRD Jawa Timur, Surabaya. NZ, yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Unesa dan salah satu negosiator dalam aksi tersebut, menyatakan bahwa insiden kekerasan terjadi ketika aparat mulai menggunakan water cannon terhadap massa aksi. Situasi semakin ricuh setelah penggunaan water cannon, di mana NZ mengalami pemukulan, injakan, dan ditarik oleh aparat.
Sepanjang peristiwa tersebut, NZ mengaku diseret ke dalam Gedung DPRD Jatim dan terus menerus mengalami kekerasan. Setelah kejadian, NZ diamankan dan diberikan pertolongan pertama serta diinterogasi oleh polisi. Meskipun tidak mengalami intimidasi verbal, NZ merasa kecewa dengan tindakan kekerasan yang dialaminya dan berencana untuk membawa kasus ini ke jalur hukum bersama dengan BEM se-Jatim.
Di sisi lain, polisi membantah telah menangkap lima mahasiswa massa aksi ‘Indonesia Gelap’ dan menyatakan bahwa aksi tersebut berlangsung relatif kondusif tanpa insiden serius. Meski demikian, korlap aksi ‘Indonesia Gelap’ mengklaim bahwa ada lima mahasiswa yang ditangkap dan lima mahasiswa lainnya mengalami kekerasan oleh aparat. Atas peristiwa ini, NZ dan BEM se-Jatim sedang mempertimbangkan tindakan hukum selanjutnya.
