Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya meningkatkan efektivitas pelayanannya dengan mengoptimalkan penataan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) berbasis talenta. Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menegaskan pentingnya penerapan prinsip “right man in the right place” dalam proses mutasi, yang harus dilakukan secara transparan dan bebas dari praktik suap-menyuap. Gus Ipul menekankan bahwa mutasi PNS bukan hanya sekadar perpindahan pegawai, tetapi merupakan strategi pengelolaan SDM berbasis talenta untuk mendorong pengembangan karier dan kompetensi PNS, serta distribusi talenta yang optimal di lingkungan Kemensos.
Mutasi harus mempertimbangkan kesejahteraan pegawai dan tidak boleh melibatkan biaya atau praktik suap-menyuap. Kepala Biro Organisasi dan SDM Kemensos, Serimika Br. Karo, menjelaskan bahwa dari 482 pegawai yang mengajukan mutasi, sebanyak 463 pegawai diproses. Tahap awal mutasi dilakukan secara bertahap dengan pegawai dipindahkan berdasarkan kebutuhan organisasi. Sejumlah pegawai tidak mendapatkan persetujuan mutasi karena masih dibutuhkan di unit kerja saat ini atau tidak sesuai dengan peta jabatan.
Melalui kebijakan mutasi berbasis talenta dan integritas, Kemensos berharap kinerja pegawai dapat ditingkatkan secara optimal. Hal ini diharapkan dapat mendukung pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan program-program sosial strategis nasional dengan lebih efektif dan profesional. Gus Ipul menegaskan bahwa mutasi PNS harus dimaknai sebagai kesempatan pengembangan karier dan kontribusi yang lebih baik, bukan sekadar upaya mendekatkan diri ke tempat tinggal atau keluarga inti.
