Sebuah kontroversi muncul setelah cuitan anggota Komisi I DPRD Kabupaten Bondowoso, H. Barri Sahlawi Zain, M.Ag terkait dugaan ‘korupsi’ Kades hingga Rp 8M dipublikasikan oleh BeritaNasional.ID. Meskipun cuitan tersebut awalnya dipublikasikan secara online dan cukup banyak dilihat oleh anggota media sosial, Sahlawi tiba-tiba mengirim pesan agar cuitan tersebut dihapus. Permintaannya terlihat agresif dan menimbulkan pertanyaan, apakah ini karena desakan untuk mendapat perhatian lebih?
Sebelumnya, BeritaNasional.ID telah memberitakan pernyataan mengejutkan dari H. Barri Sahlawi Zain, MAq melalui salah satu group media sosial mengenai total tagihan yang mencapai Rp 8M. Hal ini membuat warga Bondowoso terkejut, karena uang sebesar itu seharusnya digunakan untuk kepentingan publik seperti pembangunan dan bantuan kepada warga yang membutuhkan, namun justru digunakan untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan kroni.
Inspektorat Kabupaten Bondowoso juga tengah ramai dibicarakan setelah Kejari memanggil 80 Kades terkait dugaan penyimpangan penggunaan Dana Desa dari tahun 2022 hingga 2023. Salah satu Kades, Faldy Arie Djordy dari Paddasan Kecamatan Pujer, bahkan sudah memasuki tahapan pengumpulan bahan keterangan karena pelanggarannya. Aktivis dan warga Desa Paddasan, Toyib, melaporkan dugaan penyimpangan DD tersebut kepada Kejari Bondowoso pada bulan Juli dan Agustus 2024. Sesuai dengan laporan hasil pemeriksaan Inspektorat, kasus ini terbilang serius dan menunjukkan adanya potensi tindakan korupsi yang merugikan masyarakat.
