Sejumlah warga Kelurahan Maospati mendatangi kantor Kelurahan setempat untuk meminta penjelasan mengenai informasi terkait jalan pertanian di wilayah mereka. Menurut warga, jalan yang berada di sebelah selatan Kampus Unesa 5 Magetan seharusnya hanya untuk lalu lintas Unesa. Mereka merasa jalan tersebut dibangun tanpa sosialisasi dan telah mengambil tanah milik warga. Selain itu, lebar jalan yang semula hanya 3 meter kini menjadi 6 meter, hal ini menimbulkan kecemasan di kalangan warga. Koordinator warga, Bambang, menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap pembangunan jalan tersebut.
Di sisi lain, Wakil Direktur 2 Unesa 5 Magetan, Gading Gama Putra, menjelaskan bahwa jalan yang dibangun di sebelah selatan Unesa sebenarnya ditujukan untuk warga sekitar. Ia menegaskan bahwa jalan tersebut bukan hanya untuk kepentingan Unesa semata. Adapun pernyataan yang menyebutkan bahwa Unesa akan memportal jalan tersebut dianggap tidak benar oleh pihak Unesa. Lurah Maospati, Indra Ariesta Ardy, juga memberikan penjelasan mengenai pelebaran jalan dari 3 meter menjadi 6 meter serta penambahan saluran irigasi.
Ketidakjelasan mengenai kepemilikan tanah di sekitar jalan terjawab dengan adanya perbedaan dalam dokumen kepemilikan, antara sertipikat dan SPPT. Warga diminta untuk memperbarui dokumen kepemilikan mereka sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Meskipun terdapat pro dan kontra terkait pembangunan jalan ini, Indra menekankan bahwa hadirnya Unesa di wilayah tersebut telah memberikan banyak keuntungan bagi warga Maospati, termasuk peningkatan infrastruktur jalan dan kenaikan harga tanah.
