Penyakit mulut dan kuku (PMK) menyerang sekitar 800 ekor hewan ternak di Jawa Timur, menciptakan lonjakan kasus yang signifikan sejak pertengahan Desember 2024. Cuaca ekstrem selama bulan Desember disebut sebagai faktor utama yang mempengaruhi kesehatan hewan ternak tersebut. Meskipun jumlah kasus PMK meningkat, tingkat kematian hewan ternak masih tergolong rendah dengan delapan ekor dilaporkan meninggal dunia. Kasus PMK menyebar di beberapa wilayah di Jawa Timur seperti Jember, Tuban, Lumajang, Ngawi, dan Bojonegoro.
Untuk penanganan kasus ini, Dinas Peternakan Jatim telah melakukan koordinasi dengan pihak terkait termasuk pemerintah daerah setempat. Tindakan yang dilakukan meliputi pengobatan, penanganan, dan vaksinasi rutin setiap enam bulan. Upaya edukasi kepada peternak juga dilakukan untuk memisahkan hewan yang bergejala PMK dengan hewan yang sehat, serta mengawasi kegiatan perniagaan di pasar hewan di seluruh Jatim.
Dengan populasi hewan ternak yang besar di Jawa Timur, sekitar 10,4 juta ekor harus divaksinasi untuk mencegah penyebaran PMK lebih lanjut. Dalam upaya menjaga Jawa Timur sebagai gudang ternak di Indonesia, Dinas Peternakan Jatim terus bekerja keras untuk mengatasi kasus PMK dan memastikan kesehatan hewan ternak di daerah tersebut.