Sepekan setelah putusan etik dibacakan, Aipda Robig Zulkarnain masih menjadi satu-satunya polisi yang bertanggung jawab dalam kasus polisi menembak siswa SMK Gamma Rizkynata Oktafandy (17) di Semarang, Jawa Tengah. Anggota Satres Narkoba Polrestabes Semarang itu dipecat dalam sidang etik pada Senin (9/12) karena terlibat dalam kasus tersebut. Sementara itu, belum ada perkembangan terbaru dari kepolisian terkait kasus penembakan tersebut.
Evaluasi dari jajaran Polrestabes Semarang juga tengah diperhitungkan setelah adanya perbedaan fakta antara kabar yang diungkap oleh Polrestabes dan Bidpropam Polda Jateng. Keluarga korban dan aktivis sipil di Semarang menuntut pertanggungjawaban dari Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, dan meminta agar ia dicopot dari jabatannya.
Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil, juga mendesak agar Kombes Irwan diproses secara etik dan disiplin oleh pimpinan kepolisian. Dia menekankan pentingnya pimpinan bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan oleh anak buahnya. Selain itu, Polda Jateng belum memberikan komentar terkait kemungkinan pencopotan dan evaluasi terhadap jajaran Polrestabes Semarang.
Penembakan yang dilakukan Aipda Robig terhadap siswa SMK Gamma menyebabkan reaksi keras dari masyarakat di Semarang. Mereka menuntut keadilan untuk kematian Gamma dan mengecam tindakan kepolisian yang diduga merintangi proses penyidikan kasus. Pihak keluarga korban juga menilai bahwa pencopotan Irwan perlu dilakukan agar proses penyidikan berjalan lancar dan transparan. Peristiwa penembakan di Semarang akan terus dipantau untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
