Berdasarkan berita terbaru dari Surabaya, saksi calon Gubernur Jawa Timur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, yaitu Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), menolak untuk menandatangani berita acara penetapan hasil rekapitulasi Pilgub Jatim 2024. Mereka berencana untuk mengajukan gugatan sengketa Pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK). Abdul Aziz, yang merupakan saksi dari pasangan Risma-Gus Hans, menegaskan bahwa suara rakyat harus dihargai karena merupakan suara Tuhan yang harus dijadikan acuan dalam penyelenggaraan Pilkada yang jujur dan transparan untuk kemajuan demokrasi.
Aziz juga membahas sejumlah kejanggalan yang ditemukan selama proses rekapitulasi suara Pilgub Jatim 2024, seperti anomali terkait jumlah pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang mencapai angka di atas 90 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT), serta selisih pemilih antara paslon 2 dan paslon 3 di berbagai wilayah. Dengan rentetan temuan tersebut, pihak Risma-Gus Hans memutuskan untuk mengajukan gugatan sengketa hasil Pilkada tersebut ke MK guna membuktikan ketidaknormalan yang terjadi selama proses pemungutan suara.
Selain itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur juga telah secara resmi mengumumkan bahwa pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, memenangkan Pilgub Jatim 2024 dengan perolehan suara terbanyak. Berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi suara, pasangan calon nomor urut 1 dan nomor urut 3 juga telah memperoleh jumlah suara masing-masing. Semua hasil tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dalam proses selanjutnya terkait pelaksanaan Pilkada di Jawa Timur.
