Magelang, CNN Indonesia – Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi akhirnya angkat bicara menanggapi maraknya isu tentang benturan antara TNI dan Polri di media sosial terkait Pilgub Jawa Tengah, di mana dirinya berasal dari latar belakang Polri dan rivalnya, Andika Perkasa, berasal dari latar belakang TNI.
Luthfi menjelaskan bahwa ia memiliki adik yang bertugas di TNI dengan pangkat brigjen, sementara rivalnya, Andika Perkasa, memiliki adik yang bertugas di Polri dengan pangkat kombes.
Luthfi menekankan pentingnya untuk tidak terpancing dengan isu di media sosial, terutama dalam konteks slogan Rambo versus Sambo. Ia juga menegaskan bahwa kehidupan bukan hanya seputar Pilkada, dan perpecahan setelah Pilkada hanya akan merugikan rakyat dan membuat Jateng sedih.
Selain itu, Luthfi juga menambahkan bahwa ia mendapat pesan khusus dari Ketua Pembina Gerindra, Prabowo Subianto, untuk tidak menyebarkan kebencian.
Pasangan Andika-Hendi juga menyatakan kesiapannya untuk mendengarkan keluhan nelayan dan memberikan perhatian khusus terkait kesejahteraan mereka.
Hendi melakukan dialog dengan nelayan di TPI Asemdoyong Pemalang dan meninjau langsung aktivitas tempat pelelangan ikan di Asemdoyong, Kabupaten Pemalang. Ia menekankan komitmennya untuk memajukan TPI Asemdoyong meskipun bukan berasal dari keluarga pejabat atau konglomerat.
Pilgub Jawa Tengah kali ini melibatkan dua pasangan calon, yaitu Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi yang diusung oleh PDI Perjuangan, serta Ahmad Luthfi dan Taj Yasin yang didukung oleh 15 partai politik, termasuk Gerindra, Golkar, PKB, Demokrat, PPP, PKS, dan PSI.