Prabowo Subianto

HomeBeritaTahun Perang Gaza, Hizbullah Menyerang Kota Haifa Israel: Peringatan Setahun Setelahnya

Tahun Perang Gaza, Hizbullah Menyerang Kota Haifa Israel: Peringatan Setahun Setelahnya

image_pdfimage_print

BANDA ACEH – Kota terbesar ketiga di Israel, Haifa menjadi sasaran bom Hizbullah tepat di hari peringatan satu tahun perang Gaza dan operasi Badai Al Aqsa pada 7 Oktober 2024.

IKLAN


Dirgahayu Tentara Nasional Indonesia dari Bank Aceh Syariah

Dalam sebuah pernyataan pada Senin (7/10), Hizbullah mengklaim berhasil menyerang pangkalan militer Haifa dengan rentetan rudal Fadi 1.

IKLAN


Hari Kesaktian Pancasila dari Bank Aceh Syariah

“Rentetan rudal Fadi 1 ditembakkan ke selatan Haifa, dua di antaranya mengenai kota itu,” ungkap laporan Hizbullah, seperti dilansir Reuters.

IKLAN


Selamat & Sukses atas Pelantikan dan Pengucupan Sumpah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA)

Laporan militer Israel menyebut beberapa bangunan rusak dan 10 orang terluka akibat serangan rudal tersebut.

IKLAN


Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Lonjakan kekerasan ini terjadi tepat setahun setelah serangan Hamas pada 7 Oktober, yang memicu perang Israel di Jalur Gaza, meluas ke Lebanon melawan Hizbullah.

IKLAN


Selamat Memperingati HARDIKDA - Hari Pendidikan Daerah

Memperingati hari ini, Presiden Israel Isaac Herzog dijadwalkan menghadiri acara peringatan di Sderot, kota yang terkena dampak parah oleh konflik tersebut.

IKLAN


Ucapan Duka Cita atas Meninggal Dunia Bank Aceh Syariah Tgk H. Muhammad Yusuf A. Wahab

Serangan satu tahun lalu tersebut menyebabkan kematian 1.205 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Acara peringatan lainnya direncanakan di berbagai lokasi, termasuk Kibbutz Re’im, lokasi festival musik Nova di mana lebih dari 370 orang tewas oleh militan Hamas.

Unjuk rasa juga akan diadakan di Kibbutz Be’eri, tempat lebih dari 100 orang tewas pada 7 Oktober 2023.

Sementara itu, keluarga sandera yang disandera selama serangan tahun lalu melanjutkan upaya mereka, mengorganisir unjuk rasa menuntut pembebasan orang yang mereka cintai.

Dari 251 sandera yang disandera, 97 masih ditawan, dan 33 telah dipastikan tewas.