Banda Aceh – Resistance Islam di Irak mengumumkan pelaksanaan operasi menggunakan pesawat tak berawak canggih (drone), yang digunakan untuk pertama kalinya, dan informasi Al-Mayadeen mengungkapkan rinciannya.
Pada hari Kamis, Perlawanan Islam di Irak mengumumkan bahwa mereka telah melancarkan serangan terhadap sasaran di wilayah selatan Palestina yang diduduki, membenarkan bahwa operasi tersebut dilakukan menggunakan pesawat tak berawak dengan kemampuan canggih yang digunakan untuk pertama kalinya.
Perlawanan menegaskan, dalam sebuah pernyataan, bahwa mujahidin mereka akan terus menggunakan pesawat ini untuk “menyerang benteng musuh dengan kecepatan yang semakin meningkat.”
Dia menekankan kelanjutan dari “pendekatan kami untuk melawan pendudukan, untuk mendukung rakyat kami di Palestina dan Lebanon, dan sebagai tanggapan terhadap pembantaian yang dilakukan oleh entitas perampas kekuasaan terhadap warga sipil, termasuk anak-anak, perempuan dan orang tua.”
Informasi Al-Mayadeen mengungkapkan bahwa pesawat baru yang diumumkan oleh Perlawanan Islam di Irak, memiliki kecepatan terbang tinggi dan kemampuan ledakan yang besar, serta dimaksudkan untuk bermanuver melewati pertahanan udara agar dapat menyusup dengan cepat.
Informasi tersebut menambahkan bahwa drone memasuki wilayah pendudukan dari perbatasan baru yang tidak diperkirakan oleh “tentara” Israel.
Kemarin, Perlawanan Islam di Irak mengumumkan bahwa mereka telah melakukan beberapa operasi melawan pendudukan Israel, pada dini hari, membenarkan bahwa mereka telah menyerang 3 sasaran melalui tiga operasi terpisah di wilayah utara Palestina yang diduduki, dengan menggunakan drone. []