Prabowo Subianto

Prabowo Terima Kunjungan Wakil PM Rusia: Diplomasi di Tanah Air

Kunjungan Wakil Perdana Menteri Pertama Federasi Rusia ke Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, menandai kesempatan untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua...
HomeBeritaTrump Bingung Harus Dukung Siapa Setelah Putin Mendukung Harris Baru

Trump Bingung Harus Dukung Siapa Setelah Putin Mendukung Harris Baru

IKLAN


PON XXI Pekan Olahraga Nasional ACEH-SUMUT 8-20 September 2024 dari Bank Aceh

BANDA ACEH – Mengetahui Presiden Vladimir Putin menyatakan dukungan untuk lawannya Kamala Harris, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku bingung untuk memberikan respon.

IKLAN


Pengumuman Pendaftaran Bakal Pasangan Calon Gubernur Aceh dan Wakil Gubernur Aceh Tahun 2024

Dalam sebuah acara di Economic Club of New York, Trump ragu harus merasa tersinggung karena tidak mendukungnya atau menghargai pilihan Putin.

IKLAN


Selamat dan Sukses atas Pelantikan Dr. Safrizal, MA sebagai Pj. Gubernur Aceh

“Ia (Putin) mendukung Kamala, dan saya tidak tahu apakah saya seharusnya meneleponnya dan mengatakan ‘Terima kasih banyak,’ tetapi ia mendukung Kamala. Saya tidak tahu persis apa yang harus dikatakan tentang itu. Saya tidak tahu apakah saya terhina atau ia membantu saya,” ujarnya, seperti dimuat Associated Press pada Jumat (6/9).

IKLAN


Gadai Emas melalui Pembiayaan Qardh Beragun Emas

Berbicara di Forum Ekonomi Timur pada Kamis (5/9), sambil tersenyum masam, Putin mengatakan Rusia ingin Harris memenangkan pemilihan presiden AS.

Tawa khas Harris yang ikonik dan  “menular” menjadi alasan Putin lebih memilih pengganti Joe Biden dibanding calon dari Partai Republik Donald Trump.

“Dia (Harris) tertawa dengan sangat ekspresif dan menular sehingga itu berarti semuanya baik-baik saja,” kata Putin.

IKLAN


Bayar UKT UIN Ar-Raniry Lebih Cepat Lebih Mudah Pakai Aplikasi Action Bank Aceh

Komentar tersebut cukup ironis, lantaran Putin dan Trump sudah lama saling memuji.

Gedung Putih yang tidak menyukai pernyataan Putin secara blak-blakan meminta Presiden Rusia itu diam dan tidak lagi berbicara soal pemilu AS.

“Putin seharusnya berhenti bicara tentang pemilihan umum kita, titik. Dia seharusnya tidak memihak siapapun,” tegas Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby.

Menurut Kirby, pihak yang berhak melakukan itu hanya rakyat Amerika dan bukan pihak luar. Dia juga mendesak agar Putin berhenti ikut campur terhadap urusan dalam negeri Washington.