JAKARTA — Di tengah pesatnya perkembangan teknologi di China, muncul fenomena unik yang melibatkan anak-anak muda dari keluarga broken home atau yang kekurangan cinta dari orang tua. Mereka mencari kehangatan keluarga melalui jasa orang tua digital.
Di China, platform online menawarkan layanan unik di mana sekelompok akun media sosial bertindak sebagai sukarelawan “orang tua digital”. Salah satu contohnya adalah akun Douyin dengan nama @Henverfenxiangrichang, yang telah mendapatkan 1,2 juta pengikut dalam waktu kurang dari enam bulan. Pasangan paruh baya dalam akun tersebut membagikan aktivitas sehari-hari mereka dan memberi semangat kepada pengikut mereka yang disebut sebagai anak perempuan dan laki-laki.
Beberapa video tersebut berisi pesan-pesan positif untuk mendorong anak-anak yang merasa tidak bahagia, baik itu dalam hal sekolah atau pekerjaan. Meskipun terlihat seperti panggilan video biasa, akun tersebut menarik banyak interaksi dari pengikutnya di kolom komentar.
Seorang mahasiswa dengan nama Xiaofu mengatakan bahwa ia kecanduan dengan akun ini. Menurutnya, akun tersebut mengajarkan hal-hal yang seharusnya diajarkan orang tuanya dan memberi pesan yang ingin dia dengar dari orang tua.
Pasangan protagonis dari Provinsi Shaanxi di barat laut China adalah salah satu contoh dari banyak akun media sosial yang berperan sebagai orang tua digital. Mereka dahulu menjalankan studio fotografi pernikahan dan sekarang hidup dari iklan dan penjualan e-commerce di Douyin.
Selain itu, masih banyak akun media sosial lainnya yang beroperasi sebagai orang tua digital, seperti akun Xiaohongshu dan @Shiyueershiqiri. Mereka menyediakan kenyamanan dan saran bagi banyak orang yang merasa tidak cukup dekat dengan orang tua mereka.
Fenomena ini mencerminkan realitas bahwa banyak anak di China mengalami berbagai bentuk pelecehan dan pengabaian dari orang tua mereka. Dengan adanya orang tua digital, mereka bisa mendapatkan kehangatan dan kesempatan untuk berbagi rasa dengan orang lain.