Gunung Semeru yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mengalami enam kali erupsi, Kamis (4/7), hari ini. Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru mencatat bahwa erupsi terjadi pada Kamis pagi mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, namun tidak terlihat secara visual karena tertutup kabut. Liswanto, Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, menyatakan bahwa erupsi pertama terjadi pada pukul 00.12 WIB dan terjadi enam kali erupsi pada hari tersebut.
Jumlah total erupsi Gunung Semeru sejak 1 Januari hingga 4 Juli 2024 mencapai 638 kali letusan, jumlah ini tercatat sebagai tertinggi dibandingkan dengan beberapa gunung lain yang statusnya juga siaga di Indonesia pada rentang waktu yang sama. Selain itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mencatat bahwa aktivitas Gunung Semeru tetap pada level siaga dengan rekomendasi sesuai ancaman bahaya terbaru.
Masyarakat diminta untuk mematuhi rekomendasi yang diberikan, seperti tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak Gunung Semeru. Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai sepanjang Besuk Kobokan. Selain itu, dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berasal dari Gunung Semeru. Semua langkah ini diambil untuk menjaga keselamatan masyarakat dari potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh aktivitas Gunung Semeru.