Israel menghadapi tekanan besar setelah beberapa negara dan maskapai penerbangan menghentikan penerbangan ke negara tersebut sebagai tanggapan terhadap ancaman Iran terkait pembunuhan pimpinan Hamas Ismail Haniyeh. Kementerian Luar Negeri Swedia dan Slovenia mengeluarkan peringatan keamanan yang serius terkait perjalanan ke Israel dan Palestina.
Maskapai seperti Lufthansa, Air Baltic, Air India, Delta, dan FlyDubai telah membatalkan penerbangan mereka ke Israel dalam waktu dekat. Kapten penerbangan Lufthansa menolak untuk mendarat di Israel karena meningkatnya ketegangan antara Israel dan Hizbullah. Meskipun demikian, kepala Otoritas Penerbangan Sipil Israel menegaskan bahwa penerbangan ke Israel aman.
Banyak penumpang terkena dampak pembatalan penerbangan ini, dengan sejumlah negara termasuk Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Prancis juga mengeluarkan peringatan terhadap perjalanan ke daerah tersebut. Situasi ini membawa dampak besar bagi industri penerbangan dan pariwisata Israel.
Referensi: Republika