Jakarta – Dewan Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyatakan bahwa konferensi pers mengenai Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 pagi ini berhasil meredam depresiasi rupiah yang terjadi beberapa hari ini.
Dia mengatakan bahwa konferensi tersebut dihadiri oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Keuangan Sri Mulyani; dan Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Thomas Djiwandono atau Tommy Djiwandono membuat mata uang Garuda ditutup menguat hari ini.
“Konferensi pers antara wakil pemerintah sekarang dan yang akan datang dampaknya kami lihat cukup signifikan. Pasar lebih tenang dan rupiah hari ini menguat,” kata Destry dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI, Jakarta, Senin, (24/6/2024).
Destry juga menyatakan bahwa penjelasan dari pemerintah membuat para investor lebih tenang mengenai keberlanjutan pengelolaan fiskal Indonesia ke depannya. Dia menambahkan bahwa kepercayaan pasar tersebut membawa rupiah menguat bahkan dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
“Dilansir dari Refinitiv, rupiah akhirnya menguat terhadap dolar Amerika Serikat setelah beberapa hari ini terus melemah hingga mencapai level Rp 16.400/US$. Rupiah ditutup menguat 0,3% menjadi Rp16.390/US$ pada Senin (24/6/2024). Sebelumnya, rupiah sempat mencapai titik terlemahnya di level Rp16.470/US$.
Selain itu, DXY pada pukul 15:00 WIB turun menjadi 105,67 atau turun 0,12. Angka ini lebih rendah dibandingkan penutupan hari sebelumnya yang berada di 105,79.
Pagi tadi, Airlangga, Sri Mulyani, dan Tommy Djiwandono mengadakan konferensi pers di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Dalam konferensi pers tersebut, Sri Mulyani menegaskan bahwa komunikasi antara pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan tim sinkronisasi Presiden terpilih Prabowo Subianto berjalan lancar.
Dia juga memastikan bahwa program unggulan Prabowo seperti makanan bergizi gratis sudah termasuk dalam Rancangan APBN 2025 dan tidak akan membuat defisit APBN membengkak. Thomas Djiwandono juga menegaskan bahwa pemerintah presiden terpilih akan patuh terhadap batasan defisit dalam APBN dan berkomitmen untuk melanjutkan pengelolaan fiskal dengan disiplin.
Sumber CNBC Indonesia