Jakarta – Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran membantah rumor pemotongan anggaran makan bergizi gratis dari Rp15 ribu menjadi Rp7.500 per anak. Hasan Nasbi sebagai anggota tim bidang komunikasi menegaskan bahwa hingga saat ini, besaran anggaran program makan gratis adalah sebesar Rp71 triliun.
“Sampai hari ini belum ada kesimpulan selain (nilai anggaran makan bergizi) Rp71 triliun,” kata Hasan di Media Center Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Jakarta, Jumat (19/7/2024).
Hasan Nasbi juga menegaskan bahwa sampai saat ini pihaknya belum mencapai kesimpulan untuk menentukan jumlah anggaran per anak tersebut.
“Sampai hari ini, satu-satunya kesimpulan yang bisa kita ambil adalah alokasi anggaran untuk makan bergizi gratis tahun 2025, yang sudah menjadi kesimpulan baru,” jelas Hasan.
Prabowo sebagai presiden terpilih, kata Hasan, meminta agar anggaran Rp71 triliun dioptimalkan untuk jumlah penerima manfaat. Dengan demikian, semua proses riset, kajian, dan proyek percobaan makan bergizi akan didasarkan pada arahan Prabowo tersebut, mengingat program makan gratis merupakan andalan Prabowo-Gibran.
“Kebutuhan gizi akan ditentukan oleh ahli gizi. Jadi, tidak ada penetapan harga seperti itu. Itu angka yang belum ada, belum ada sama sekali. Saya bingung sudah ada angka, padahal dari kami sendiri belum ada angka,” tegas Hasan.
Lebih lanjut, Hasan menjelaskan bahwa jumlah anggaran per anak juga akan disesuaikan berdasarkan lokasi tinggal. Karena itu, dari berbagai daerah di Indonesia akan terdapat variasi menu sehingga harga bahan baku juga akan disesuaikan.
“Soal harga tentu tergantung pada bahan baku makanan yang tersedia di berbagai daerah, jadi menu tidak akan sama. Di berbagai daerah tergantung pada ketersediaan pangan apa. Dan dengan bahan baku yang tersedia, kebutuhan gizi yang dapat kita racik bagaimana, maka harganya akan disesuaikan. Jadi, proses itu akan berjalan seperti itu,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Budi Satrio Djiwandono sebagai anggota Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran menyatakan bahwa isu pemotongan anggaran adalah pernyataan spekulatif yang jauh dari fakta.
“Mungkin ini adalah pernyataan spekulatif dari berbagai pihak dan tujuan kami malam ini adalah untuk memberikan klarifikasi, memberikan kejelasan mengenai fakta saat ini, kepastian dan perkembangan yang akan terjadi di masa depan,” kata Budi.