Prabowo Subianto

Pengarahan Prabowo Subianto di Istana Bogor: Tinjauan Mars TNI

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mendapat sambutan hangat dari Mars TNI saat memberikan pengarahan kepada 1004 Komandan Satuan TNI di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa...
HomeOtomotifMercedes-BMW-VW protes tarif baru impor kendaraan listrik China

Mercedes-BMW-VW protes tarif baru impor kendaraan listrik China

Keputusan Komisi Eropa untuk memberlakukan tarif sebesar 38 persen pada kendaraan listrik impor dari China telah memicu protes dari pelaku industri otomotif di Jerman, seperti produsen mobil Mercedes-Benz, BMW, dan Volkswagen, menurut ArenaEV.

Menurut produsen mobil Jerman, penerapan tarif baru tersebut dianggap merugikan bisnis mereka yang telah menemukan pasar yang menguntungkan di China. CEO BMW, Oliver Zipse, menegaskan bahwa langkah proteksionis Uni Eropa dapat memicu perang dagang, merugikan perusahaan dan kepentingan Eropa.

CEO Mercedes, Ola Kallenius, juga mengungkapkan sentimen yang serupa, menekankan pentingnya perdagangan terbuka dan kerja sama, bukan hambatan. Sementara Volkswagen mempertanyakan waktu pengambilan keputusan Komisi Eropa, dengan alasan rendahnya permintaan kendaraan listrik bertenaga baterai di Eropa saat ini.

Komisi Eropa melihat penerapan tarif baru sebagai tanggapan terhadap besarnya subsidi yang dinikmati produsen mobil China. Namun, langkah tersebut mendapat kritik dari Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA) yang berpendapat bahwa tarif baru akan merugikan sektor otomotif Eropa.

Penerapan tarif baru tidak hanya berdampak pada produsen mobil China, tetapi juga produsen barat seperti Tesla, BMW, Volvo, dan Renault Dacia, yang mengekspor kendaraan listrik buatan China ke Eropa. Dampaknya dapat menyebabkan biaya tambahan yang signifikan bagi perusahaan-perusahaan tersebut.

Meskipun tujuan dari keputusan UE adalah melindungi industri kendaraan listrik mereka dari persaingan dengan model kendaraan listrik China yang berbiaya lebih rendah, beberapa ekonom memperkirakan dampak langsung dari tarif tersebut akan minimal. Namun, Institut Kiel untuk Ekonomi Dunia memproyeksikan bahwa tarif tersebut dapat mengurangi impor kendaraan listrik China secara signifikan dan berpotensi diimbangi dengan produksi yang lebih tinggi di Eropa.

China berjanji untuk melindungi hak dan kepentingannya, namun belum menentukan tindakan balasan. Di sisi lain, Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA) optimis terhadap pertumbuhan berkelanjutan produsen kendaraan listrik China di Eropa.

Dalam hal ini, Asosiasi Industri Otomotif Jerman (VDA) berpendapat bahwa kebijakan tarif baru ini lebih merugikan bagi sektor otomotif Eropa. Apapun keputusan yang diambil, diharapkan dapat memberikan efek positif bagi industri otomotif global.

Source link