Jakarta (ANTARA) – Chengdu, sebuah kota metropolitan di barat daya Tiongkok dengan populasi sebanyak 21 juta orang, berencana untuk memensiunkan 300 ribu mobil tua dan menggantikannya dengan lebih dari 300 ribu kendaraan energi baru (NEV) dalam waktu tiga tahun ke depan.
NEV merupakan istilah yang digunakan di Tiongkok untuk kendaraan listrik baterai penuh (BEV) dan kendaraan listrik plug-in hybrid (PHEV).
Menurut dokumen pemerintah yang dirilis pada Kamis (13/6), program penggantian kendaraan ini merupakan bagian penting dari strategi Chengdu dalam memodernisasi peralatan besar-besaran dan mendorong pertukaran barang konsumen yang sudah ketinggalan zaman.
Pada akhir tahun lalu, Chengdu telah mendaftarkan 7,1 juta kendaraan bermotor, meningkat 7,1 persen dari tahun sebelumnya. Kepemilikan mobil pribadi juga meningkat 8,1 persen, mencapai 5,43 juta kendaraan, membuat Chengdu menjadi kota dengan jumlah pemilik mobil terbanyak, mengungguli Beijing.
Untuk mendorong transisi dari kendaraan konvensional ke NEV, Chengdu menawarkan insentif kepada warganya. Wakil Direktur Biro Perdagangan Kota Chengdu, Lan Huajuan, menyatakan bahwa kota ini akan memberikan subsidi sebesar 8.000 yuan, 5.000 yuan, atau 2.000 yuan tergantung pada ukuran kendaraan yang akan diganti.
Selain itu, warga yang membeli NEV sebelum 30 Juni akan mendapatkan insentif tambahan sebesar 5.000 yuan.
Pada tahun 2027, Chengdu juga menargetkan untuk mendaur ulang jumlah mobil bekas yang berlipat ganda, meningkatkan kapasitas pembongkaran kendaraan yang sudah tidak terpakai sebesar 20 persen, pertumbuhan daur ulang peralatan rumah tangga bekas sebesar 35 persen, dan peningkatan volume tukar tambah kendaraan bekas sebesar 50 persen.
Pejabat setempat berkeyakinan bahwa langkah-langkah ini akan menjadikan Chengdu sebagai pemimpin dalam adopsi kendaraan energi baru dan promosi pembangunan berkelanjutan.
Oleh: Pamela Sakina
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024