Perwakilan Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich (kanan) memotong dan mengalihkan dana pemasukan pajak Palestina untuk warga Israel yang terkena serangan. Pada Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, keputusan Israel tersebut disebut sebagai “kesalahan besar” yang harus segera dibatalkan.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan bahwa keputusan Smotrich untuk mengalihkan dana tersebut menjadikan rakyat Palestina terdampak. Ia juga menekankan pentingnya memastikan dana tersebut dapat diakses oleh rakyat Palestina untuk kebutuhan pemerintahan dan aktivitas lainnya.
Pemerintah Israel diingatkan bahwa tindakan tersebut berpotensi merusak stabilitas di Tepi Barat dan berdampak negatif pada keamanan Israel sendiri. Sebelumnya, Shin Bet, dinas keamanan dalam negeri Israel, telah memperingatkan bahwa kebijakan terhadap Palestina di Tepi Barat dapat mengakibatkan keruntuhan otoritas Palestina.
Diketahui bahwa Palestina hanya mampu membayar separuh gaji pegawai bulan lalu karena Israel menahan transfer dana pemasukan pajak yang seharusnya diterima. Pemasukan pajak yang dikenal sebagai “maqasa” dipungut oleh Israel untuk Palestina dari kegiatan impor dan ekspor.
Pemasukan pajak ini merupakan sumber pendapatan terbesar bagi Palestina, dengan perkiraan jumlah sebesar 220 juta dolar AS setiap bulannya. Israel berhak mendapatkan komisi sebesar 3% dari total pungutan yang diterima.
Sumber: Republika