Grup Volkswagen (VW) yang familiar dengan sistem penyimpanan energi baterai (BESS) telah menggunakannya di pusat pengisian daya Audi di Eropa. Sistem penyimpanan ini menggunakan baterai bekas kendaraan listrik (EV) yang telah didaur ulang untuk meningkatkan kapasitas pengisian daya pada jam-jam sibuk tanpa terlalu banyak menggunakan jaringan listrik.
VW sekarang ingin memperluas bisnis penyimpanan energi dalam skala yang lebih besar. VW Group mengungkapkan bahwa unit pengisian daya dan energi Elli akan membangun dan mengoperasikan sistem penyimpanan energi berskala besar, dengan proyek terbesar yang direncanakan memiliki kapasitas penyimpanan 700-MWh. Sistem ini bertujuan untuk menyimpan energi dari sumber terbarukan dan menjualnya kepada pelanggan saat dibutuhkan.
VW memiliki rencana untuk menjadi produsen baterai dengan membangun pusat produksi baterai di berbagai wilayah, termasuk Amerika Utara. Mereka juga melihat masa depan pengisian daya off-grid untuk EV dengan menghubungkan pusat pengisian daya ke sumber energi terbarukan seperti turbin angin lepas pantai.
VW berinvestasi dalam BESS skala industri untuk mengimbangi pasokan energi terbarukan yang tidak stabil. Mereka memperkirakan bahwa BESS skala industri akan dapat menyimpan energi yang cukup untuk memberi daya pada lebih dari 3,2 juta mobil listrik dalam satu tahun. Upaya ini diharapkan dapat merespon permintaan energi yang terus meningkat di Jerman dan Eropa.
Mengenai rencana di masa depan, VW Group melihat ke arah penciptaan ekosistem EV yang lebih besar. Mereka juga percaya bahwa area perumahan dapat merasakan manfaat dari upaya ini. Selain itu, sistem penyimpanan energi skala kecil seperti yang dilakukan oleh Audi dan Porsche juga dianggap penting untuk mempercepat adopsi EV di masa depan.
Prediksi VW Group mengatakan bahwa sistem penyimpanan skala industri pertama dapat beroperasi di Jerman pada tahun depan. Langkah ini diyakini akan membawa perubahan positif dalam industri penyimpanan energi baik di Jerman maupun di negara-negara lain.