BANDA ACEH – Hizbullah telah meluncurkan lebih dari 40 rudal dan roket ke berbagai target militer di wilayah utara Israel pada hari Minggu (3/6/2024). Ini merupakan salah satu serangan terbesar yang dilakukan sejak konflik dimulai.
Serangan ini merupakan respons dari Hizbullah terhadap serangan pesawat tak berawak Israel pada hari sebelumnya yang menyebabkan kematian delapan anggota kelompok tersebut dan warga sipil. Serangan ini dilakukan oleh kelompok bersenjata terkuat di Timur Tengah.
Hizbullah langsung membalas serangan Israel dengan meluncurkan rudal ke arah Kiryat Shmona, Golan, dan lokasi militer di wilayah Al-Manara dan Misgav Am dalam waktu kurang dari 24 jam setelah serangan pesawat tak berawak tersebut.
Meskipun serangan Israel kerap menyebabkan korban sipil, Hizbullah melancarkan serangan terbatas dengan sasaran instalasi militer seperti barak prajurit atau stasiun radar.
Serangan terbaru Hizbullah pada Minggu kemarin terlihat begitu besar dan merusak. Puluhan roket dan proyektil yang diluncurkan oleh kelompok muslim Syiah itu menyebabkan kebakaran di dekat perbatasan utara Israel.
Hizbullah juga melancarkan serangan udara menggunakan satu skuadron drone penyerang ke markas besar batalion militer Israel di barak Yarden di wilayah Golan. Mereka menargetkan radar sistem Iron Dome dan posisi serta lokasi perwira dan tentara Israel di wilayah tersebut.
Setelah serangan Hizbullah, terjadi kehancuran dan penonaktifan radar, serta laporan tentara Israel yang tewas dan terluka. Mereka juga mengincar lokasi Marj dengan peluru artileri dan membakar kawasan Golan menggunakan bom fosfor.
Hizbullah juga menyerang Israel dengan serangan roket berturut-turut ke markas komando divisi 210 Golan di barak Nafah dengan puluhan roket Katyusha. Mereka juga melakukan penyergapan terhadap kendaraan militer Israel di lokasi Al-Abad.
Sementara itu, pasukan Israel melancarkan serangan udara di kota selatan Bint Jbeil, menargetkan Al-Nabiyah Square dan menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur. Perang di Gaza juga diprediksi akan terus berlanjut sepanjang tahun 2024.
Tank milik Israel masuk ke kota Rafah meskipun ada perintah dari Mahkamah Internasional untuk mengakhiri serangan karena banyak warga Palestina yang mengungsi di sana. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan belum ada kepastian apakah perbatasan Rafah akan dibuka untuk bantuan kemanusiaan.
Israel menguasai tiga perempat zona penyangga di perbatasan Mesir untuk mengendalikan seluruh kawasan dan mencegah penyelundupan senjata oleh Hamas.