Produsen otomotif asal China, SAIC, dikabarkan akan segera memulai produksi baterai padat secara massal sekitar tahun 2026 mendatang dan menjadi produsen mobil pertama yang mengkomersialkan jenis baterai baru tersebut.
CarsCoops pada Rabu melaporkan bahwa perusahaan tersebut dalam acara teknologi yang diselenggarakan di China mengungkapkan bahwa baterai tersebut sudah digunakan dalam kendaraan mereka, yaitu IM L7.
Produk-produk SAIC lainnya dijadwalkan akan menggunakan baterai serupa pada tahun 2025, termasuk model dari MG, Baojun, dan Wuling. Namun, hal menarik terjadi pada tahun 2026 mendatang.
Baterai padat dipandang oleh banyak orang sebagai langkah berikutnya dalam kendaraan listrik, dan SAIC berencana untuk memulai produksi massal baterai tersebut pada tahun 2026.
Selain SAIC, beberapa produsen mobil Tiongkok lainnya juga sedang mengembangkan teknologi baterai padat. Pada Februari lalu, konsorsium merek lokal, termasuk CATL, BYD, CALB, Nio, dan lainnya, juga telah menyatakan niat untuk membangun rantai pasokan baterai padat pada tahun 2030.
Toyota juga sudah lama mengembangkan teknologi baterai padat ini, dan memiliki lebih banyak paten daripada perusahaan lain. Mereka telah bekerja sama dengan Idemitsu Kosan untuk mengembangkan paket baru dan berencana meluncurkan kendaraan listrik pertama dengan baterai padat dalam beberapa tahun ke depan.
Nissan juga memiliki rencana untuk meningkatkan produksi baterai padat hingga puluhan ribu pada tahun 2030. Mereka mengatakan bahwa mereka telah membuat kemajuan yang signifikan dalam pengembangan baterai padat dan berencana meluncurkan kendaraan listrik dengan baterai serupa pada tahun fiskal 2028.
Artikel ini ditulis oleh Chairul Rohman dan disunting oleh Siti Zulaikha.