Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengadakan rapat darurat dengan para menteri utama dan jaksa agung setelah Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah. Rapat tersebut dijadwalkan pada pukul 17.00 waktu setempat dan dihadiri oleh Menteri Kehakiman, Menteri Pertahanan, Menteri Luar Negeri, Ketua Dewan Keamanan Nasional, dan Jaksa Agung.
Mahkamah Internasional menyatakan bahwa Israel harus segera menghentikan serangan militer di Rafah yang dapat merugikan kelompok Palestina di Gaza. Keputusan tersebut diambil setelah lebih dari 800 ribu orang meninggalkan kota tersebut akibat invasi darat Israel. Israel diminta untuk menjaga perbatasan Rafah tetap terbuka untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Israel harus menyampaikan laporan tentang langkah-langkah yang diambil berdasarkan perintah tersebut dalam waktu satu bulan. Putusan ini merupakan respons atas permintaan Afrika Selatan dalam kasus genosida yang melibatkan Israel.