Kementerian Agama (Kemenag) meminta kepada pihak maskapai penerbangan agar keberangkatan calon haji gelombang kedua ke Tanah Suci, Arab Saudi tidak sampai terjadi keterlambatan.
“Kami segera mengadakan rapat dengan maskapai dan pihak Arab Saudi untuk menyikapi hal-hal seperti ini pada keberangkatan calon haji gelombang kedua, sehingga bisa ditingkatkan ketepatan pemberangkatan agar tidak terlambat lagi,” kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag RI Saiful Mujab di Bandarlampung, Jumat (24/5).
Saiful menyayangkan adanya penundaan keberangkatan haji oleh maskapai penerbangan, karena otomatis mempengaruhi jadwal penempatan jemaah calon haji di Madinah.
“Karena keterlambatan secara otomatis mempengaruhi ibadah yang di Madinah, karena terkait sewa hotel di Madinah yang sudah dibatasi waktu sembilan hari, kalau terlambat 9 jam, jadi mundur, mengganggu ritme penempatan,” katanya.
Saiful mengatakan Kemenag telah mengambil sikap tegas dan menegur maskapai Garuda agar tidak ada penundaan dan pesawat harus tersedia sesuai dengan kelompok terbang (kloter)-nya.
“Soal keterlambatan, memang ada beberapa catatan untuk maskapai Garuda Indonesia, kemarin di SOC 41, 42, OPG. Bahkan, malam ini terlambat lagi di KNO, kami dari Kemenag sudah menegur maskapai agar hal ini tidak terjadi lagi di gelombang kedua,” kata dia.
Saiful menyebut alasan maskapai penerbangan terjadi keterlambatan keberangkatan jemaah calon haji bermacam-macam.
“Alasan mereka, karena adanya rotasi pesawat. Pesawat rusak di Ujung Pandang dan SOC, sehingga perlu menjadwal ulang penerbangan. Kami tidak ingin hal serupa terjadi lagi, teguran secara lisan maupun dengan surat sudah dilayangkan,” ucapnya. (Antara/fra)