Operator salah satu Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Inggris Raya, Instavolt, menyampaikan kekhawatiran terhadap menurunnya kepercayaan publik terhadap kendaraan listrik karena sering terjadi pencurian kabel. Instavolt telah mengalami 174 kasus pencurian kabel dari 27 SPKLU di Yorkshire dan Midlands, Inggris Raya.
CEO Instavolt, Delvin Lane, mengungkapkan kekecewaannya atas kasus pencurian yang terjadi. Ia menyatakan bahwa revolusi kendaraan listrik sudah berjalan dengan lebih dari satu juta unit beroperasi di Inggris Raya, dan misi Instavolt adalah membuat proses pengisian daya semudah mungkin.
Meskipun satu kabel di SPKLU memiliki nilai 1.000 pound sterling (sekitar Rp20,4 juta), Instavolt lebih memperhatikan dampak terhadap kepercayaan publik akibat SPKLU yang tidak berfungsi daripada harga kabel yang dicuri. Lane menduga alasan pencurian kabel SPKLU adalah karena mengandung tembaga, meskipun kabel tersebut bukan menggunakan tembaga solid melainkan kawat.
Untuk mengatasi kasus pencurian, Instavolt telah memasang kamera pengawas dan teknologi pelacak kabel, serta memberlakukan tim patroli di setiap SPKLU milik mereka. Selain Instavolt, operator lain seperti Gridserve, BP Pulse, dan Osprey juga mengalami kasus pencurian kabel, sehingga sejumlah operator SPKLU membentuk unit keamanan khusus dan berkolaborasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mengatasi masalah ini.
Dalam rangka menghadapi pencurian kabel yang semakin marak ini, para operator SPKLU di Inggris Raya terus mengembangkan langkah-langkah keamanan untuk menjaga sistem pengisian kendaraan listrik dan mendukung kemajuan mobil listrik di negara tersebut.