Prabowo Subianto

HomeBeritaPresiden Volodymyr Zelensky Dicari oleh Rusia

Presiden Volodymyr Zelensky Dicari oleh Rusia

BANDA ACEH — Rusia telah menempatkan Presiden Ukraina Vladimir Zelensky dalam daftar orang yang harus ditangkap. Zelensky menjadi buronan Kementerian Dalam Negeri Rusia sejak Sabtu (4/5/2024) kemarin.

IKLAN

Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Meskipun begitu, pemerintah Vladimir Putin belum mengungkapkan pelanggaran yang dilakukan oleh Zelensky sehingga masuk dalam daftar hitam tersebut.

IKLAN

Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

IKLAN

Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Yang pasti, dalam situs online Kementerian Dalam Negeri Rusia, Zelensky menjadi buronan berdasarkan pasal KUHP Rusia dan berisi nama lengkap dan fotonya, serta tanggal dan tempat lahirnya.

IKLAN

Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

IKLAN

Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Media online Russia Today melaporkan bahwa hingga saat ini, Rusia belum mengungkap data mengenai proses hukum terhadap Zelensky.

IKLAN

Selamart Hari Buruh

Russia Today menyatakan bahwa Zelensky masuk dalam daftar tersangka setelah sehari sebelumnya

IKLAN

Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Aleksandr Litvinenko, juga dimasukkan dalam daftar pencarian orang oleh Rusia.

IKLAN

PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Litvinenko menggantikan posisi pendahulunya Aleksey Danilov pada bulan Maret.

IKLAN

Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pada bulan April, Litvinenko menyatakan perlunya peluncuran serangan drone jauh ke dalam wilayah Rusia, untuk memberikan “tekanan” terhadap Moskow.

Ini dijelaskan sebagai elemen kunci dari strategi Kiev. Serangan drone kemudian diluncurkan ke wilayah dalam Rusia dan berhasil menghancurkan sejumlah infrastruktur.

Sejumlah pejabat dan mantan pejabat Ukraina telah masuk dalam daftar hitam Rusia.

Mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko juga dimasukkan dalam daftar pencarian orang. Sama dengan Zelensky, hingga kini tidak ada rincian kasus yang menimpanya yang dipublikasikan.

Poroshenko menjabat sejak bulan Juni 2014, saat pemerintah Ukraina pasca kudeta Maidan menggunakan kekuatan militer untuk meredam pemberontakan di Wilayah Donetsk dan Lugansk.

Poroshenko juga menandatangani Perjanjian Minsk, yang bertujuan untuk mendamaikan Kiev dengan dua republik Donbass yang menolak mengakui pemerintahan pasca kudeta.

Pada tahun 2023, Poroshenko menyatakan perjanjian tersebut digunakan untuk memberi waktu tambahan bagi Ukraina untuk mempersenjatai diri.

Mantan presiden tersebut menyatakan bahwa ia beralih ke NATO untuk mempersiapkan konflik daripada mengikuti peta jalan perdamaian Perjanjian Minsk.

Pada hari Jumat, mantan menteri keuangan Ukraina, Aleksandr Shlapak, dan mantan kepala bank sentral negara itu, Stepan Kubiv, juga dimasukkan dalam daftar pencarian orang oleh Rusia.

Meskipun rincian mengenai kasus kriminal mereka masih belum jelas, Komite Investigasi Rusia sebelumnya menuduh kedua mantan pejabat tersebut mendanai tindakan keras militer Kiev terhadap Donbass pada tahun 2014.

Operasi tersebut menandai dimulainya penembakan Angkatan Bersenjata Ukraina terhadap wilayah berpenduduk di Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk.

Selain itu, kepala intelijen Ukraina (DIU) Kirylo Budanov juga telah menjadi buronan Rusia karena dituduh menjadi otak sejumlah penyerangan dan sabotase wilayah Rusia.

Zelensky sendiri belum memberikan tanggapan terkait dirinya yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Rusia.

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengomentari pengumuman Zelensky dalam daftar orang yang dicari Rusia.

Sementara Ukrainska Pravda melaporkan bahwa, dalam postingan di X, Ukraina menulis bahwa tindakan seperti itu adalah “bukti keputusasaan aparatur negara dan propaganda Rusia, yang tidak tahu alasan berita apa lagi yang harus dikemukakan untuk menarik perhatian.”

Kementerian juga mengingatkan bahwa surat perintah dari Pengadilan Kriminal Internasional telah dikeluarkan terhadap Putin.

Media asal Ukraina, Strana, menafsirkan bahwa langkah Rusia memasukkan Zelensky dalam daftar buruan karena Rusia tidak ingin bernegosiasi dengan Zelensky.

Rusia dituduh tidak akan mengakui Zelensky sebagai presiden pada 20 Mei mendatang, karena Ukraina seharusnya telah menggelar pemilu, namun pemilu ditunda akibat perang.

Informasi beredar bahwa Putin sekarang tidak ingin menghentikan perang, tetapi berniat untuk berperang dengan harapan Angkatan Bersenjata Ukraina akan kalah total dan/atau Trump akan menang dalam pemilu AS.