Prabowo Subianto

HomeBeritaUpaya Politis untuk Membubarkan UNRWA

Upaya Politis untuk Membubarkan UNRWA

HAMILTON – Philippe Lazzarini, Kepala Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), menyatakan pada Selasa (23/4/2024) bahwa terdapat upaya untuk membubarkan badan tersebut dengan motif utama yang bersifat politis. “Saya terus mengingatkan bahwa niat sebenarnya di balik serangan terhadap UNRWA bersifat politis karena tujuan mereka adalah mencabut status pengungsi Palestina di Gaza,” kata Lazzarini dalam konferensi pers.

Dia menekankan bahwa UNRWA tidak pernah mengalami situasi di mana 18 negara secara bersamaan membekukan pendanaan. Badan tersebut juga menjadi target kampanye terbuka untuk menghentikan total aktivitasnya di Gaza, dan kemungkinan di luar Gaza. “Tekanan untuk membubarkan badan tersebut merambah ke Yerusalem dan Tepi Barat yang diduduki,” lanjutnya.

Lazzarini menyatakan bahwa setidaknya 180 staf UNRWA tewas sejak pekan lalu dan lebih dari 160 bangunan rusak atau hancur. Dia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk melakukan penyelidikan independen dan pertanggungjawaban atas pengabaian yang dilakukan terhadap lokasi dan staf PBB.

Dalam laporan Kelompok Investigasi Independen yang dipimpin oleh mantan Menteri Luar Negeri Prancis, Catherine, Lazzarini mengakui bahwa UNRWA memiliki mekanisme yang ada untuk menangani masalah netralitas namun menekankan perlunya peningkatan kewaspadaan mengingat kompleksitas lingkungan operasi.

Lazzarini menyatakan bahwa UNRWA menerima laporan dan rekomendasi tersebut, dan berkomitmen untuk melaksanakan rekomendasi tersebut. Badan tersebut akan memberi tahu negara-negara anggota PBB tentang bagaimana mereka akan melanjutkan serangkaian rekomendasi tersebut.

Mengenai dampak pembekuan pendanaan, Lazzarini mencatat bahwa ada penghentian sementara kontribusi dari beberapa negara. Namun, ia berharap kontribusi tersebut dapat diaktifkan kembali pada akhirnya.

Untuk menjembatani kesenjangan pendanaan UNRWA, Lazzarini mengatakan bahwa mereka memiliki pendanaan hingga akhir Juni. “Saya merasa sedikit lebih percaya diri dibandingkan dua bulan lalu,” ujarnya.

Menanggapi cara alternatif untuk mendapatkan pendanaan, ketua UNRWA menyatakan bahwa sejak awal tahun ini, mereka telah berhasil mengumpulkan 50 juta dolar AS melalui penggalangan dana digital dan 100 juta dolar AS sejak 7 Oktober 2023. Hal ini menunjukkan solidaritas yang luar biasa. Meskipun tidak cukup untuk menggantikan pendanaan, ini menunjukkan bahwa mereka menemukan cara lain untuk menggalang dana.

Sebagai perkembangan positif, Lazzarini mencatat peningkatan jumlah truk yang membawa bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza. Hal ini menunjukkan potensi peningkatan akses terhadap pasokan penting. Namun, ia memperingatkan potensi risiko kesehatan, terutama mengingat musim panas yang akan segera tiba.

Sumber: Antara, Anadolu

Sumber: Republika