General Manager Pemasaran & Hubungan Masyarakat Subaru Indonesia, Ismail Ashlan menjelaskan alasan mengapa produsen mobil asal Jepang tersebut belum memasarkan mobil listriknya di Indonesia.
Ismail mengakui bahwa saat ini mobil listrik sedang populer di pasar global, namun menurutnya, pasar di Indonesia belum cukup kuat untuk mendorong Subaru memasarkan mobil listriknya. Selain itu, Subaru telah memiliki lini mobil yang mencukupi kebutuhan pasar spesifik Indonesia.
“Ismail mengatakan, ‘Di niche atau di premium sudah ada, di medium sudah ada, di yang ekonomis pun sudah ada jadi secara market juga kita ga lihat urgensi (kendaraan listrik) untuk masuk’.”
Faktor lain yang menyebabkan Subaru belum memasarkan mobil listriknya di Indonesia adalah penjualan mobil listrik di Indonesia yang masih kurang. Ismail menyebutkan bahwa penjualan mobil listrik di Indonesia baru mencapai sekitar 900 ribu unit hingga November 2023.
Selain itu, Subaru masih fokus memperkenalkan produk mobil dengan teknologi Symmetrical All-Wheel Drive ke pasar Indonesia. Meskipun pemerintah mendorong produsen mobil untuk membangun pabrik mobil listrik di Indonesia, Subaru ingin melihat perkembangan pasar dan permintaan terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan.
Faktor preferensi konsumen juga turut berperan. Konsumen mobil Subaru biasanya memiliki preferensi khusus seperti mobil sport atau adventure, bukan hanya mengenai penggerak kendaraan. Oleh karena itu, Subaru belum memiliki rencana untuk memasarkan mobil listrik di Indonesia hingga tahun 2026.