Badung, CNN Indonesia — Ketua Dewan Pembina Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar Aburizal Bakrie membuka suara mengenai isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden (cawapres) Gibran Rakabuming Raka yang akan menjadi kader hingga pimpinan tertinggi partainya.
Pria yang akrab disapa Ical ini menganggap bahwa Jokowi atau Gibran dapat bergabung sebagai kader Golkar. Namun, keduanya belum tentu dapat menjadi ketua umum karena partai ini memiliki AD/ART atau aturan internal.
“Iya, bukan ketua umum, kan ada peraturannya (jadi ketum) masih lima tahun (harus jadi) pengurus (Partai Golkar),” kata Aburizal di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (15/3).
Menurut Aburizal, jika Jokowi dan Gibran ingin menjadi pimpinan tertinggi Partai Golkar, mereka harus mengikuti prosedur kaderisasi partai.
Aburizal juga mengatakan bahwa ada cara lain bagi Jokowi dan Gibran untuk menjadi ketua umum, yaitu dengan semua provinsi setuju untuk mengubah aturan AD/ART internal.
Perubahan AD/ART harus disetujui oleh pengurus Golkar dari seluruh provinsi di Indonesia.
Ketua Umum Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus juga mengatakan bahwa bergabungnya Jokowi dan Gibran dengan Partai Golkar adalah hal yang sah dan sesuai dengan amanat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar pada tahun 2017.
Lodewijk menambahkan bahwa pihaknya belum membahas posisi Jokowi di Partai Golkar jika ia benar-benar bergabung.
Jokowi sebelumnya telah dikabarkan akan bergabung dengan Partai Golkar setelah Pemilihan Presiden 2024. Sementara Gibran sendiri mengarahkan untuk menanyakan kabar tersebut kepada pihak yang menyebarkannya.