Pembangunan infrastruktur stasiun pengisian daya kendaraan listrik menjadi perhatian pemerintah, khususnya di tempat umum, hunian vertikal, dan lokasi strategis dengan jumlah pengguna kendaraan listrik yang tinggi.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi Rachmat Kaimuddin mengatakan bahwa pemasangan stasiun pengisian daya kendaraan listrik akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan minat produsen otomotif dalam menyuplai kendaraan listrik ke Indonesia.
Studi ICCT menunjukkan bahwa diperlukan 25.600 unit stasiun pengisian daya di tempat umum untuk mencukupi kebutuhan dua juta kendaraan listrik pada tahun 2030.
PT PLN saat ini telah menyuplai listrik untuk banyak stasiun pengisian daya kendaraan listrik di berbagai lokasi. PLN juga menawarkan layanan pemasangan perangkat pengisian daya kendaraan listrik di rumah.
Rachmat menegaskan bahwa meskipun infrastruktur pengisian daya belum mencapai standar ideal, hal ini tidak menjadi hambatan untuk membeli kendaraan listrik. Produsen otomotif juga menyediakan layanan pengisian daya di rumah dan jaringan diler dengan layanan isi daya kendaraan listrik buatan mereka.
Pemerintah akan terus membangun infrastruktur stasiun pengisian daya sesuai dengan kebutuhan, termasuk pengisian cepat untuk hunian vertikal dengan pengguna kendaraan listrik yang banyak.
Terkait dengan stasiun penukaran baterai kendaraan sepeda motor listrik, pemerintah akan meningkatkan jumlah tempat penukaran baterai sambil menjaga standar kualitas baterai yang disepakati bersama para pabrikan.
Pemerintah mendorong pengguna kendaraan listrik untuk memanfaatkan infrastruktur pengisian daya yang ada dan akan terus meningkatkan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan pengguna kendaraan listrik.
Artikel ini ditulis oleh Abdu Faisal dan diedit oleh Zita Meirina. Copyright © ANTARA 2024.